10/25/2010
Jika Aku Jatuh Hati
Bulan II
Kini ku tau engkau ingin disana bertahta di keangkuhan
Di selimuti cahya mu yang terangi sisi lain dari hidup ku,
Senyum mu, tawa mu, hanya objek untuk menutup keenganan semata
Bulan.
Kini ku tau hati mu tak akan bergeser walau sejengkal sungguh
Nyawa dan pengorbanan ku, hanya angin lalu yang melintas samar di hidup mu
Tetep kuncup mu, bukan untuk ku dan itu sudah mejadi final di keputusan mu
Dan indahnya gelora mu, kau iklas kan kepada dia, ia, yang tak tau akan arti dirimu
Bulan
Walau pait ku terima ini semua, dan ini adalah racun di kehidupan ku, hingga ku mati
Tapi tetap aku mencintai mu, menyayangi mu seperti dulu, ketika pertama ku rasa indah dirimu
Salam ku hatur kan untuk mu, untuk indah raga mu, untuk arti dirimu di bumi , di fana hidup ku..
Bulan terimaksih dan selamt tingal, ku akan kembali ke bumi dan selamnya berpijak tak akan menoleh kelangit tinggi lagi
Mandalawangi
Dan di jamah angin yang tergesah –gesah turun di perbukitan itu..
Udara malam yang berpeluk mesra dengan sepi ku yang merongrong sadar ini..
Sambil ku pandangi langit yang bertahtakan bintang-bintang yang indah nan mempesona
Kembali pikiran ku melayang lepas , menuju engkau yang tak pernah peduli kepada ku
Mandalawangi di malam ini
Senantiasa akan menjadi bukti betapa aku terpatri dalam indah raga mu
Indahnya alam sekitar tak mampu goyahkan untuk sekedar lepas dari mu
Atau mungkin melupakan engkau untuk sekejap mata
Mandawalangi dalam gelapnya engkau dan sunyi nya alam mu
Aku terus terbuai dengan angan-angan untuk bisa memiliki mu
Ini puisi siapa punya
Ini puisi siapa suka
tak ada dia atau mereka yang mengharap
ini puisi siapa yang punya dan suka
tak ada yang meminta juga berharap
ini puisi siapa yang punya juga suka???
ketika hati tertususuk duri
ketika hati terus menangis sendu
ketika ia tak berharap dirimu untuk di sisi nya
ketika takdir tak seindah realita
ini puisi siapa punya dan suka